MAHASISWA IPA UNY BERHASIL MENYABET JUARA 1 LKTI NASIONAL DI ITS

Mahasiswa FMIPA UNY berhasil meraih juara 1 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Scientist in Action (SIA) FMIPA ITS 2016, yang diselenggarakan oleh BEM FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian acara great event of FMIPA ITS. Pada kompetisi ini Tim UNY diwakili oleh Herianto (Pendidikan IPA 2013), Anggistia Devianti Iswanto (Pendidikan IPA 2013), dan Dinar Indah Lufita Sari (Kimia 2014), mereka merupakan anggota UKM KSI-Mist FMIPA UNY. Pada ajang tersebut, juara II dan juara III diraih oleh tim Universitas Brawijaya, sedangkan juara ke IV diraih oleh tuan rumah institut teknologi sepuluh nopember. LKTIN tersebut diikuti oleh 118 tim dari PTN/PTS di Indonesia, yang kemudian diseleksi menjadi 10 tim berdasarkan penilaian paper, dan 10 tim tersebut wajib mempresentasikan karyanya di kampus ITS. 10 tim yang berhasil menjadi finalis yaitu UNY (1 tim), Undip (1 tim), ITB (1 tim), Univ.Brawijaya (4 tim) dan ITS (3 tim). Pada ajang tersebut ada tiga poin penilaian yaitu penilaian paper, presentasi dan poster.

Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Scientist in Action (SIA) FMIPA ITS 2016 mengangkat tema `Peran innovator muda dalam mengembangkan sustainable development menuju Indonesia mandiri`. Final LKTIN SIA 2016  diselenggarakan pada hari Sabtu, 2 April 2016 di gedung LPPM lingkungan hidup ITS. Ketua tim, Herianto mengatakan bahwa persaingan pada kompetisi ini begitu ketat, semua tim memiliki karya yang bagus, sehingga sulit diprediksi siapa yang akan menjadi pemenang. “Alhamdulilah tim FMIPA UNY berhasil memperoleh posisi pertama” ujarnya.

Pada ajang tersebut, para mahasiswa FMIPA UNY mengangkat judul, “Feed biscuit for ruminants: pengembangan biskuit pakan ternak dari limbah jerami, dedak dan bonggol pisang sebagai sumber serat bagi ternak ruminansia guna mengatasi kelangkaan pakan hijauan pada musim kemarau”. Menurut mereka, permasalahan yang sering dihadapi oleh para peternak ruminansia ketika musim kemarau yaitu kelangkaan pakan hijauan seperti rumput. Pada musim kemarau rumput atau sumber pakan hijauan lainnya akan mati karena kekurangan air sehingga akan berpengaruh terhadap ketersediaan pakan ternak. Disisi lain banyak limbah pertanian yang kurang termanfaatkan seperti jerami padi, dedak, dan bonggol pisang yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Akan tetapi limbah tersebut tidak mampu bertahan lama sehingga perlu adanya upaya pengawetan pakan. Salah satu cara untuk mengawetkan limbah tersebut yaitu dengan menjadikan bahan tersebut menjadi biskuit kering. Kandungan air yang rendah pada biskuit dapat memperpanjang masa simpan pakan hingga 6 bulan, hal ini karena aktivitas miroorganisme menjadi terhambat. Kombinasi ketiga bahan tersebut sebagai bahan pembuat biskuit juga bertujuan agar kandungan nutrisi pada biskuit tersebut menjadi lebih lengkap sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan ternak. Proses pembuatan biskuit secara umum ada beberapa tahap yaitu penyiapan alat dan bahan, pembuatan adonan, pencetakan, pemanggangan, pendinginan dan pengemasan. (Herianto)