Kebanggaan besar hadir bagi Universitas Negeri Yogyakarta, khususnya Departemen Pendidikan IPA FMIPA UNY, setelah Koko Triantoro, alumni S1 Pendidikan IPA angkatan 2007, dianugerahi Anugerah Guru Indonesia 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Penghargaan tingkat nasional tersebut diserahkan langsung dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/2025). Koko Triantoro, yang kini menjabat sebagai Kepala SDN Embacang Lama, Sumatra Selatan, menerima penghargaan sebagai Guru Garda Terpencil berkat dedikasinya selama lebih dari satu dekade dalam mengabdi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Ia dikenal luas karena keberanian dan inisiatifnya melampaui tugas sebagai guru: membangun jembatan sederhana, mengembangkan perahu pendidikan, menginisiasi gerakan pemberantasan buta baca, hingga memperjuangkan fasilitas belajar bagi anak-anak di daerah terpencil.

Rekam jejak keteguhan hati Koko sebenarnya sudah terlihat sejak masa kuliah di Program Studi Pendidikan IPA UNY. Selain menjalani aktivitas akademik, Koko juga mondok di Pondok Pesantren Al Luqmaniyah Yogyakarta, membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan kegiatan keagamaan. Dosen Pendidikan IPA UNY, Dr. Maryati, M.Si., mengenang sosok Koko sebagai mahasiswa yang ulet dan berpegang teguh pada cita-citanya. “Mas Koko adalah pribadi yang gigih, tekun, dan penuh tekad. Sejak kuliah, ia selalu menunjukkan kemauan belajar yang kuat dan kepedulian terhadap masyarakat. Tidak heran jika beliau tumbuh menjadi pendidik yang berdampak besar,” kenangnya.

Dalam pidato penerimaan penghargaan, Koko menegaskan bahwa kesenjangan pendidikan di wilayah 3T menjadi pemicu dirinya untuk terus bergerak. “Saya melihat kesenjangan di daerah terpencil begitu tinggi. Sebagai guru, saya ingin berbuat sesuatu untuk meminimalisir ketimpangan itu,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap perhatian pemerintah terhadap pendidikan di wilayah 3T, termasuk pengiriman perangkat digital seperti smartboard untuk sekolah terpencil. Prestasi Koko Triantoro menjadi bukti nyata bahwa lulusan Pendidikan IPA bukan hanya dibekali kemampuan akademis, tetapi juga kepekaan sosial dan jiwa kepemimpinan. Departemen Pendidikan IPA FMIPA UNY menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi alumninya yang kini memberi dampak luas di tingkat nasional. Anugerah ini sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan alumni UNY bahwa pendidikan yang bermakna lahir dari ketulusan mengabdi, bahkan dari tempat-tempat yang jauh dari sorotan publik.