Mahasiswa IPA Berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar di Klaten, Jawa Tengah

Kampus mengajar merupakan program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni Nadiem Anwar Makarim. Program tersebut merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Program kampus mengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 (satu) semester dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran dengan fokus peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Program Studi Pendidikan IPA dan UNY mendukung penuh mahasiswa untuk turut berpartisipasi, salah satunya dengan upaya pemberian sosialisasi dan pendampingan dari dosen bagi mahasiswa yang tertarik. Prodi memberikan penjelasan mengenai teknis rekognisi kegiatan menjadi mata kuliah.

Proses seleksi dalam mengikuti program ini dibagi menjadi dua tahap yaitu seleksi administratif dan tes daring, meliputi tes literasi numerasi, survei kebhinekaan dan Value Clarification Test. Mahasiswa IPA, Ditiya Asih Purwanti dan Ulya Kholidatur Rosyada, berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar Angkatan 4. "Selama mengikuti tahap seleksi kami tidak yakin akan lolos, karena saat tes daring server sempat mengalami masalah sehingga membuat saya panik dalam mengerjakan dan tidak fokus. Tetapi Alhamdulillah, saat pengumuman kami dinyatakan lolos untuk mengikuti program kampus mengajar dan mendapatkan sekolah penempatan sekolah sesuai dengan domisili yang kami tulis ketika mengisi formulir," ungkap Ditiya dan Ulya.

Ditiya dan Ulya mendapat sekolah penempatan di SMP Muhammadiyah 23 Kemalang, Kab. Klaten, Prov. Jawa Tengah dan SMP Istiqlal Kudus Kab. Kudus, Prov. Jawa Tengah. Program Kampus Mengajar. Angkatan 4 mulai dilaksanakan tanggal 1 Agustus - 2 Desember 2022. Banyak suka-duka yang dialami oleh Ditiya dan Ulya. "Selama kurang lebih lima bulan mengikuti program kampus mengajar ini banyak sekali suka duka yang kami alami mulai dari mengajar, peningkatan literasi dan numerasi siswa, peningkatan penggunaan teknologi hingga membantu proses administrasi di sekolah," kenang mereka.

Melalui kegiatan ini Ditiya dan Ulya mengaku mendapat pengalaman untuk mengajar langsung di sekolah, mengetahui karakteristik dari berbagai siswa, dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dan juga teman kelompok. Namun, masalah dan tantangan selama menjalani program tentunya ada, misalnya, permasalahan yang berkaitan dengan penyusunan program kerja yang sesuai dengan keadaan sekolah dan karakteristik siswa. Selain itu, permasalahan seperti jumlah murid yang sedikit, sarana prasarana yang kurang memadai, serta perangkat pembelajaran yang terbatas. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niat dan semangat untuk terus bertahan menyelesaikan Program Kampus Mengajar. Ditiya dan Ulya mengaku semakin termotivasi dan bersemangat untuk bisa bersinergi baik dengan Bapak/Ibu guru dan Peserta didik untuk bersama-sama memajukan sekolah.

Ditiya dan Ulya mengungkapkan bahwa program kampus mengajar ini sangat tepat untuk diikuti oleh mahasiswa dalam rumpun pendidikan, karena dengan adanya program ini mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dengan terjun secara langsung di lingkungan sekolah. Program Kampus Mengajar dapat menjadi wadah yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk saling bekerja sama dengan teman-teman dari kampus yang berbeda. Hal tersebut tentunya akan sangat bermanfaat karena dapat menambah jejaring. Ditiya dan Ulya sangat merekomendasikan mahasiswa khususnya Prodi Pendidikan IPA UNY untuk dapat berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar angkatan selanjutnya.