Mahasiswa PPG Prajabatan IPA Mengadakan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Limbah minyak jelantah banyak ditemukan di lingkungan masyarakat. Hampir setiap rumah tangga memproduksi limbah ini. Bermula dari banyaknya limbah minyak jelantah yang ada di masyarakat, tim mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022 Pendidikan IPA FMIPA UNY yang beranggotakan Bagus Wibowo, Afni Nirwana, Akhadiyani S. Ulinuha, Annisa Trilusiani, Candrawati Irma, M Febriana, Nur Fauziah, Eva Merliana, Nirwana Nur K, Nurarista Fitri R, Tri Rahayu, dan Rigen Utami dibawah bimbingan Drs. Joko Sudomo, MA dan Widodo Setiyo Wibowo, S.Pd.Si., M.Pd., memiliki gagasan untuk mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, berkualitas, mendukung program lingkungan dan ekonomi kreatif, serta menanamkan jiwa entrepreneurship pada peserta didik.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Proyek Kepemimpinan II dan telah dilaksanakan pada Kamis, 15 Juni 2023 bertempat di Laboratorium IPA SMP Negeri 10 Yogyakarta. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan Bapak Edy Thomas Suharta, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Yogyakarta dan sambutan Bagus Wibowo, S.Pd. selaku koordinator dalam kegiatan ini. Selanjutnya, pada kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu pemaparan materi mengenai pencemaran lingkungan oleh Ibu Ari Winarti, S.Pd., pelatihan pembuatan lilin aromaterapi oleh Febriana Nur Fauziah, S.Pd., dan pelatihan pengemasan produk oleh Bagus Wibowo, S.Pd.

Pembuatan lilin aromaterapi ini menggunakan alat dan bahan yang masih mudah kita dapatkan, apalagi bahan utama membuat lilin adalah dari limbah minyak jelantah yang notabene-nya adalah selalu kita jumpai setiap hari setelah menggoreng lauk pauk di rumah. adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi adalah 1 gelas beker ukuran 500 ml, sumbu lilin, gelas sebagai tempat lilin, bunsen, pewarna 300 ml minyak jelantah, 10 ml essential oil,100 gr stearic acid, dan 1 genggam arang untuk menjernihkan minyak jelantah sebelum diolah menjadi lilin aromaterapi.

Pembuatan lilin aromaterapi dimulai dari merendam minyak jelantah dengan arang selama kurang lebih 24 jam sebanyak 300 ml, kemudian memanaskan minyak jelantah dalam gelas beker dan menambahkan stearic acid sebanyak 100 gr, setelah itu memberi pewarna secukupnya. Setelah warna tercampur langkah selanjutnya menambahkan essential oil sebanyak 10 ml atau 5 tetes lalu mengaduknya hingga rata, menuangkan bahan pada gelas cetakan yang telah diberi sumbu, kemudian mendiamkan selama 24 jam atau hingga mengeras, setelah lilin mengeras dilakukan uji coba dengan menyalakan lilin aromaterapi menggunakan korek api.

Pelatihan ini tidak berhenti pada pembuatan produk saja, namun ada kegiatan tambahan yaitu pelatihan untuk mendesain pengemasan produk. Setelah kegiatan pembuatan lilin aromaterapi, peserta didik secara langsung membuat desain melalui canva. Kegiatan ini bertujuan agar produk yang dihasilkan dikemas menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi. Pelatihan ini diharapkan mampu menstimulasi peserta didik agar peduli dengan lingkungan, memiliki kreativitas yang tinggi dan juga memiliki jiwa berwirausaha.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah peserta mampu membuat lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah yang mereka bawa, selain itu peserta juga mampu membuat desain logo kemasan produk. Setelah kegiatan pembuatan lilin aromaterapi dan pengemasan, dilakukan gelar karya yang dilakukan di halaman sekolah pada tanggal 23 Juni 2023. Kegiatan gelar karya ini disambut baik oleh warga sekolah. Untuk menjaga keberlanjutannya, kegiatan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini dapat dijadikan program rutin bagi sekolah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka maupun kegiatan P5.