Mahasiswa PPG Prajabatan IPA Mengadakan Pelatihan Sekolah Tanggap Bencana untuk Menumbuhkan Kesiapsiagaan Peserta Didik

Wilayah DIY menyimpan banyak potensi bencana yang serius, salah satunya gempa bumi. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bencana tersebut, maka warga sekolah hendaknya memahami potensi bahaya dan upaya mitigasi bencana gempa bumi. SMP Negeri 1 Kalasan merupakan sekolah di DIY yang termasuk dalam wilayah rawan terjadinya gempa bumi. Akan tetapi, program kesiapsiagaan bencana di SMP Negeri 1 Kalasan belum terlaksana kembali sehingga mahasiswa PPG Pra Jabatan Gelombang 2 Tahun 2022 Pendidikan IPA FMIPA UNY yang beranggotakan Wulan Febrianingsih, Latifa Nuraini, Nandini Dwi Anandita, Indah Inayah Rahma Wati, Aulia Nurlitasari, Galuh Gunita, Septika Wuri Setyo Palupi, Fatoni Isnan Darmawan, dan Hermawanto dibawah bimbingan Drs. Joko Sudomo, MA dan Widodo Setiyo Wibowo, S.Pd.Si., M.Pd., berinisiatif untuk membuat pelatihan Sekolah Tanggap Bencana di SMP Negeri 1 Kalasan. Kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Proyek Kepemimpinan II.

Sekolah Tanggap Bencana merupakan upaya membangun kesiapsiagaan sekolah terhadap gempa bumi dalam rangka membangun kesadaran peserta didik agar memiliki kecakapan dalam mengantisipasi bencana melalui langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Melalui pelaksanaan Sekolah Tanggap Bencana, diharapkan peserta didik khususnya anggota PMR SMP Negeri 1 Kalasan agar lebih mengetahui mengenai mitigasi bencana sehingga dapat mengurangi resiko dampak bencana. Kegiatan ini membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan pra bencana (sebelum), saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Peserta didik juga dibekali keterampilan pertolongan pertama pada gawat darurat (P3K), bagaimana menangani berbagai macam luka pada korban bencana.

Pelatihan ini dilakukan secara kolaboratif dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 20 Juni 2023 bertempat di SMP N 1 Kalasan dan diikuti oleh 30 anggota PMR. Terdapat 3 kegiatan pada pelaksanaan Sekolah Tanggap Bencana, yaitu sosialisasi Sekolah Tanggap Bencana, simulasi bencana gempa bumi (sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana gempa bumi), dan pelatihan P3K.

Pelaksanaan program Sekolah Tanggap Bencana ini mendapat dukungan penuh dari sekolah. Wakil Kepala Sekolah dan beberapa guru juga hadir dalam pelaksanaan program tersebut. Bapak Dwi Budi Santoso, S.Pd., selaku Waka Kesiswaan SMPN 1 Kalasan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan Sekolah Tanggap Bencana yang sebelumnya selalu diadakan setiap tahunnya oleh sekolah, tetapi terhenti dari tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19. Kegiatan ini memberikan keberlanjutan kembali upaya siaga bencana di SMPN 1 Kalasan yang sempat terhenti tersebut. Selain itu, dengan adanya kerjasama dengan BPBD DIY, pihak sekolah berharap dapat melanjutkan program sekolah siaga bencana dan memastikan keterlaksanaannya setiap tahun.