Dalam rangka memperkaya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan mencetak karakter siswa yang utuh, kegiatan lanjutan Program Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta (PPM UNY) bekerja sama dengan MGMP IPA SMP Gunungkidul melangsungkan Workshop Pembelajaran IPA Model Discovery Based Unity of Science untuk Meningkatkan Sikap Spiritual Siswa. Kegiatan ini dilangsungkan pada tanggal 7 Agustus 2025 mulai pukul 08.00 hingga 11.30 WIB yang bertuan di SMP Negeri 1 Wonosari. Yang diikuti oleh sebanyak 15 peserta dari MGMP IPA Gunungkidul. Workshop ini menjadi sebuah wadah strategis bagi Bapak Ibu MGMP IPA Gunungkidul untuk mengintegrasikan pendekatan saintifik dengan nilai-nilai spiritual dalam proses pembelajaran. Model Discovery Based Unity of Science (DBUS) menitikberatkan pada proses penemuan ilmiah yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada pemaknaan. Workshop ini diawali dengan sambutan Agus Maryanto, M.Pd. selaku kepala SMP Negeri 1 Wonosari kemudian sambutan oleh Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd. selaku ketua MGMP IPA Gunungkidul dan dilanjutkan sambutan oleh Dr.Winarto, M.Pd. selaku perwakilan dari pihak Universitas Negeri Yogyakarta. Selanjutnya dilakukan simulasi pembelajaran berbasis DBUS yang disampaikan langsung oleh Triyono, S.Si., M.Pd. dan dimoderatori oleh Ida Susilowati, S.Pd. S.Si. Pada sesi simulasi dilaksanakan reka kegiatan pembelajaran sebagai bagian dari lesson study berdasarkan materi yang dibekalkan sebelumnya kemudian dilanjutkan diskusi reflektif. Pada saat lesson study, Bapak Ibu MGMP IPA Gunungkidul dibersamai oleh fasilitator dari Universitas Negeri Yogyakarta untuk mempermudah pelaksanaan lesson study sehingga memiliki gambaran kegiatan pembelajaran untuk diterapkan di kelas. Workshop ini menjadi langkah nyata dalam mempertajam pemahaman MGMP IPA Gunungkidul mengenai bagaimana pendekatan DBUS mampu menghubungkan berbagai cabang ilmu secara holistik—biologi, fisika, kimia, dan geosains—dengan nilai-nilai spiritual seperti rasa kagum terhadap ciptaan Tuhan, kesadaran akan keteraturan alam, dan tanggung jawab terhadap lingkungan sehingga pembelajaran IPA tidak hanya mengasah kemampuan kognitif siswa, tetapi juga membentuk karakter spiritual.