Mengoptimalkan Pembelajaran IPA: Dosen Prodi Pendidikan IPA Mendampingi Guru IPA MGMP Bantul Pelajari Culturally Responsive Teaching (CRT) dan Penggunaan Teknologi Generator

Departemen Pendidikan IPA FMIPA UNY telah melaksanakan workshop tentang Culturally Responsive Teaching (CRT) dan penggunaan teknologi generator yang bertempat di SMP Negeri 2 Kretek, Parangtritis, Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2024 dan diikuti oleh 30 guru dari perwakilan MGMP IPA Bantul. Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed yang menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan ajang sharing agar informasi terkini terkait pembelajaran IPA khususnya dapat disebarluaskan. Dalam kegiatan ini terdapat 2 topik utama yang disampaikan oleh 2 tim dosen pengabdian masyarakat. Topik 1 terkait pembelajaran berbasis Culturally Responsive Teaching (CRT) yang melibatkan Prof. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed, Joko Sudomo, M.A, Dr. Ismail Fikri Natadiwijaya, M.Pd, dan Putri Anjarsari, M.Pd selaku ketua tim, serta Rima Dewi, S.Pd selaku alumnus prodi pendidikan IPA yang memaparkan materi CRT dari sisi praktis nya.

Sedangkan topik kedua terkait teknologi generator disampaikan oleh Purwanti Widhy Hastuti, M.Pd selaku ketua pengabdian, beserta tim yaitu Drs. Eko Widodo, Rizki Arumningtyas, M.Pd, dan Putri Anjarsari, M.Pd. Culturally Responsive Teaching (CRT) merupakan pendekatan pembelajaran yang mengakui pentingnya referensi budaya siswa dalam semua aspek pembelajaran. Pelatihan CRT ini bertujuan untuk membekali guru dalam mengajar peserta didik dengan latar belakang yang berbeda-beda. Beberapa hal yang dipelajari dalam workshop CRT diantaranya adalah profil pelajar pancasila, penyusunan modul ajar dengan pendekatan CRT, dan asesmen pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Materi pelatihan kedua adalah penggunaan teknologi generator untuk mengoptimalkan pembelajaran. Teknologi generator adalah teknologi pembuat modul ajar secara otomatis menggunakan generator yang berbantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pada kesempatan ini para guru MGMP Bantul berkesempatan mencoba menggunakan teknologi generator ini untuk menyusun modul ajar. Para guru tampak sangat antusias dalam pelaksanaan pelatihan ini. Kegiatan pemaparan materi dilanjutkan dengan penyusunan modul ajar berbasi CRT berbantuan technology generator dan pendampingan. Harapannya, pelatihan ini bisa mengoptimalkan kompetensi guru IPA terutama di daerah Bantul.