Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) seringkali dianggap sebagai matapelajaran yang sulit oleh peserta didik. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti penyajian pembelajaran yang masih didominasi dengan metode ceramah, terbatasnya penggunaan media pembelajaran yang mampu membuat materi abstrak menjadi lebih kongkrit, serta kurangnya kontekstualitas materi dengan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini mengakibatkan peserta didik menjadi kurang termotivasi dan hasil belajarnya pun menjadi tidak optimal sehingga upaya perbaikan harus dilakukan. Sayangnya, tidak sedikit guru yang masih merasa sulit untuk mengatasi permasalahan motivasi dan hasil belajar ini. Berkaca pada kondisi ini, Tim pengabdian kepada Masyarakat (PkM) depdik IPA FMIPA UNY yang beranggotakan Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd., Dr. Sabar Nurohman, M.Pd., Drs. Al. Maryanto, M.Pd., Rizki Arumningtyas, M.Pd., dan Dr. Laifa Rahmawati, M.Pd. dengan dibantu oleh tim mahasiswa mengadakan pelatihan terkait pengembangan media virtual reality (VR) bermuatan etnosains. Media ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim pada tahun 2023 dan pelatihan ini menjadi sarana untuk mendeseminasikan hasil kepada guru-guru IPA agar dapat diterapkan sehingga dapat menjadi solusi dalam mengembangkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Bertempat di ruang sidang III FMIPA UNY, kegiatan ini telah berlangsung pada bulan Juli 2024 dan diikuti oleh 28 peserta. Secara umum, kegiatan pelatihan terdiri atas tiga tahap. Pada tahap awal, tim melakukan brainstorming untuk menggali pengalaman peserta terkait penggunaan media VR dan pendekatan etnosains dalam pembelajaran. Tahap berikutnya adalah penyampaian materi, diawali dengan materi pendekatan etnosains dalam pembelajaran IPA, pengantar teknologi VR, pengenalan dan demonstrasi penggunaan aplikasi LUMI, Gcam, dan Street View Download sebagai tools untuk mengembangkan VR. Setelah sesi materi, peserta mengikuti kegiatan workshop untuk mengidentifikasi berbagai potensi etnosains yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPA di SMP/ MTs. Setelah itu, peserta akan merancang media VR dibawah bimbingan tim pengabdi. Tahap terakhir, peserta diminta untuk memberikan evaluasi terkait pelaksanaan pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta telah mampu mengembangkan media VR yang ditugaskan. Harapannya, perangkat ini akan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing dan ditularkan kepada rekan sejawatnya. Hasil evalusi juga menunjukkan bahwa peserta memberikan respon yang positif terhadap pelatihan ini dan berharap kerjasama semacam ini akan terus terjalin pada kesempatan berikutnya.