Penguatan PCK Guru IPA Bantul: Dosen Pendidikan IPA UNY Latih Reflective Teaching, Asesmen Literasi Sains Framework PISA, dan Assessment as Learning Digital

Bantul, 9 Juli 2025 — Guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tingkat sekolah menengah pertama, tim dosen Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Workshop “Penguatan PCK (Pedagogical Content Knowledge) Guru IPA SMP MGMP Kabupaten Bantul melalui Pelatihan Reflective Teaching, Literasi Sains dalam Framework PISA, dan Assessment as Learning di Era Digital.” Workshop dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Juli 2025 bertempat di SMP Negeri 5 Banguntapan, Bantul, dan diikuti oleh 30 guru IPA dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA se-Kabupaten Bantul. Kegiatan dibuka oleh Ibu Kepala SMP Negeri 5 Banguntapan, Ibu Prof. Dr. Insih Wilujeng selaku perwakilan tim dan departemen, serta Ketua MGMP IPA Kabupaten Bantul Junaidi, S.Pd. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat yang diinisiasi oleh dua kelompok pengabdian dosen Pendidikan IPA FMIPA UNY.

Kelompok pertama adalah Tim Pengabdian Pembelajaran IPA Terintegrasi yang terdiri dari:

  • Prof. Dr. Insih Wilujeng, M.Pd.
  • Dr. Susilowati, S.Pd.Si., M.Pd.Si.
  • Purwanti Widhy Hastuti, M.Pd.
  • Rizki Arumning Tyas, M.Pd.

Kelompok kedua adalah Tim Evaluasi Pembelajaran IPA yang diketuai oleh Prof. Dr. Dadan Rosana, M.Si., bersama anggota:

  • Didik Setyawarno, M.Pd.
  • Dr. Widowati Pusporini, M.Pd.
  • Dr. Maryati, S.Si., M.Si.

Workshop dibuka dengan pemaparan mengenai urgensi PCK (Pedagogical Content Knowledge) dalam membangun profesionalisme guru IPA. Sesi dilanjutkan dengan pelatihan reflective teaching, di mana peserta diajak melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran yang pernah dilakukan, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatannya, hingga merancang tindakan perbaikan pembelajaran berbasis refleksi. Pada sesi literasi sains dan penilaian, peserta diperkenalkan dengan prinsip-prinsip Assessment as Learning, yaitu strategi penilaian yang mendorong siswa untuk merefleksi dan mengontrol proses belajarnya. Setelah itu, materi ketiga yang diberikan berkaitan dengan Asesmen Literasi Sains Framework PISA 2025. Selain itu, guru juga diajak menyusun instrumen penilaian berbasis digital, yang memungkinkan pelaksanaan asesmen formatif yang efektif dan kontekstual. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aktif dan kolaboratif, dengan diskusi antarguru dan pendampingan dari para dosen. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal dari peningkatan berkelanjutan kemampuan guru IPA di Kabupaten Bantul, khususnya dalam mengimplementasikan pembelajaran reflektif dan asesmen bermakna berbasis era digital.