Integrasi Virtual Reality dalam Pendidikan IPA: Mempersiapkan Mahasiswa Menghadapi Tantangan Pembelajaran Abad ke-21

Virtual Reality (VR) memegang peranan penting bagi mahasiswa pendidikan IPA dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21. Melalui teknologi VR, mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar yang imersif dan interaktif, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi konsep-konsep ilmiah dengan cara yang lebih mendalam dan realistis. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep kompleks, tetapi juga memfasilitasi keterampilan kritis dan kreatif yang diperlukan dalam dunia sains modern. Dengan demikian, integrasi VR dalam kurikulum pendidikan IPA tidak hanya memperkaya proses belajar-mengajar, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan dan pendidik yang adaptif dan inovatif di masa depan. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan pengajaran pembuatan media pembelajaran IPA berbasis Virtual Reality (VR). Pembuatan media pembelajaran jenis ini menjadi tantangan tersediri sebagaimana gambar yang dihasilkan berbasis 3D serta dapat pula disertai suara.   

Adalah Andre Wirautomo, S.H.Int., M.Si. dari Shinta VR yang mengajarkan pembuatan VR melalui Program Praktisi Mengajar pada Prodi Pendidikan IPA UNY pada mata kuliah media pembelajaran IPA. Mata Kuliah ini diampu oleh tim dosen yang terdiri dari Dr. Laifa Rahmawati, Dr. Asri Widowati, Susilowati, M.Pd, dan Dr. Winarto. Pada kesempatan ini Bapak Andre menjelaskan mengenai teknologi AR VR, pembuatan storyboard VR serta pembiatan VR melalui Millealab. Pemilihan Millelab untuk mensupport pengembangan VR ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, platform ini menyediakan antarmuka yang user-friendly, memungkinkan pengguna tanpa latar belakang teknis yang mendalam untuk membuat konten VR dengan mudah. Kedua, Millealab menawarkan berbagai template dan alat yang dapat disesuaikan, memudahkan pembuatan simulasi interaktif dan lingkungan belajar yang menarik termasuk menghadirkan suara narasi. Ketiga, integrasi yang mulus dengan perangkat keras VR yang umum digunakan, memastikan kompatibilitas dan performa optimal, seperti dijalankan pada perangkat smartphone tanpa harus mengggunakan kacamata Oculus. Selain itu, Millealab juga menyediakan dukungan dan sumber daya edukatif yang komprehensif, membantu pengguna memahami dan memaksimalkan potensi VR. Dengan demikian, Millealab memfasilitasi penciptaan konten VR yang inovatif dan efektif tanpa memerlukan investasi besar dalam pelatihan teknis atau peralatan khusus. Kegiatan ini berlangsung secara daring selama tiga pertemuan dengan durasi 4 jam setiap pertemuannya pada Bulan Mei 2024. Mahasiswa antusias mengikuti rangkaian  kegiatan ini ditunjukkan dengan partisipasi mahasiswa saat perkuliah berlangsung hingga akhir perkuliahan. Penugasan pembuatan VR juga dikerjakan mahasiswa hingga tuntas dan dipresentasikan pada sesi akhir dari program ini.